Jiwa Kolektif: Rampaian Fenomena Massa menyelongkar fenomena massa yang memukau setiap individu berkumpul lalu membentuk satu jiwa kolektif yang kuat, liar, dan kadang-kala menakutkan. Dalam karya falsafah tulen ini, F. Budi Hardiman, filsuf terkemuka Indonesia, membawa kita menyelami pemikiran empat filsuf gergasi berbahasa Jerman: Georg Simmel, Hermann Broch, Elias Canetti, dan Hannah Arendt. Apakah yang membakar semangat manusia ketika mereka menyatu dalam lautan massa? Dari sorak-sorai penonton di Stadium Merdeka, himpunan demonstrasi di Padang Merbok, hingga hiruk-pikuk jualan murah di aplikasi Shopee—adakah individu dalam kerumunan itu benar-benar menjadi diri mereka sendiri?
Dalam perjalanan ini, epistemologi massa Simmel mendedahkan bagaimana kesedaran kolektif tercipta melalui interaksi sosial, manakala psikologi massa Broch pula mengungkap keresahan eksistensial yang mendorong individu larut dalam kerumunan. Kemudian antropologi massa Canetti menyambut keresahan ini apabila menghubungkan massa dengan naluri purba manusia, sebelum politik massa Arendt memberi amaran tentang bahaya totalitarianisme yang lahir akibat lenyapnya ruang awam. Menerusi ‘analisis empat langkah’ ini, kita melihat betapa mereka dalam euforia kerumunan kerap kali hanyut dilambung arus kolektif. Ibarat sungai yang mengalir ke lautan, identiti individu melebur tatkala bertemu lautan massa.
Dalam arus kolektif, setiap individu tanpa sedar telah menanggalkan jiwa mereka demi mencari keselamatan, ketenangan dan kebersamaan. Namun, sudah sifat sebuah samudera, ada kala mendamai, ada kala membadai. Jiwa Kolektif bukan sekadar buku, tetapi sebuah bahtera falsafah yang mengajak kita meredah sungai dan membelah lautan jiwa manusia. Sesuai untuk penikmat falsafah, karya ini menjanjikan pencerahan tentang rahsia di sebalik tingkah laku manusia dalam kelompok sama ada di dunia nyata mahupun alam maya.








Reviews
There are no reviews yet