Si Sabariah mengisahkan tentang seorang wanita yang menghadapi dilema ketika harus memilih antara dua pilihan, iaitu bercerai dengan suaminya (Pulai) atau memutuskan hubungan kekeluargaan dengan ibunya (Sariaman). Ia sebuah kisah cinta tragis. Kisah cinta yang tersepit akibat ketamakan. Hamka seperti biasa, dengan bahasanya yang puitis tidak hanya menyorot kisah bertemakan cinta tetapi turut membawakan citra adat budaya Minangkabau dalam naskhah langka ini. Si Sabariah merupakan karya roman pertama yang dihasilkan oleh Hamka dan satu-satunya karyanya dalam dalam Minang dan asalnya ditulis dalam aksara jawi. Ia terhasil daripada inspirasi kisah sebenar yang terjadi di kampung halaman Hamka sekitar tahun 1915, sewaktu Hamka berusia tujuh tahun. Novel ini diterbitkan pertama kali pada Oktober 1928, oleh penerbit Tsamaratul Ichawan.
Kini karya Si Sabariah sudah hampir mencecah usia seabad. Cetakan pertamanya sebanyak 1,500 eksemplar dan habis terjual dalam tiga bulan pertama, kemudian diulang cetak menggunakan tulisan rumi. Hamka menulis Si Sabariah ketika dalam tempoh pertunangan dan persediaan pernikahannya. Hasil keuntungan jualan Si Sabariah yang lumayan, digunakan bagi membiayai pernikahannya. Keunikan Si Sabariah ialah karya ini berbentuk kaba. Malah ia sering juga dibawa oleh para pendongeng Minang untuk didendangkan seperti cerita-cerita kaba tradisional lain. Melalui Si Sabariah, Hamka secara tidak langsung memperkayakan khazanah dunia Si Sabariah.















Reviews
There are no reviews yet