Kuntowijoyo
Kuntowijoyo lahir di Yogyakarta pada 18 September 1943. Setelah menamatkan Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM (1969), beliau mengajar di universitas tersebut. Tahun 1973 mendapat tugas belajar di Universitas Connecticut, USA dan setahun kemudian memperoleh gelar MA. Gelar Ph.D dalam studi sejarah diperolehnya dari Universitas Columbia pada 1980, dengan disertasi berjudul Social Change in an Agrarian Society: Madura 1850-1940, dan diterbitkan oleh MataBangsa dengan judul Perubahan Sosial Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. Di samping sebagai sejarawan terkemuka, beliau juga dikenal sebagai sasterawan dan budayawan. Karya-karyanya berupa cerpen, artikel, dan novel muncul dalam majalah Sastra, Budaya Jaya, Horison, dan harian Kompas. Pada 1968, cerpennya berjudul Dilarang Mencintai Bunga-Bunga memperoleh hadiah pertama dari majalah Sastra. Pada tahun itu juga, naskah dramanya, Rumput-Rumput Danau Bento, memenangkan hadiah harapan dari BPTNI.
Naskah drama yang berjudul Topeng Kayu (1973) mendapat hadiah kedua dari Dewan Kesenian Jakarta. Cerpen-cerpennya Pistol Perdamaian; Laki-Laki yang Kawin dengan Peri; dan Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan mendapat predikat Cerpen Terbaik Kompas secara berturut-turut 1995, 1996, dan 1997. Dan di tahun 2005, cerpennya yang berjudul Jl. “Asmaradana” kembali mendapat predikat Cerpen Terbaik Kompas. Selain Khotbah di Atas Bukit, novel (1976), karya fiksinya yang lain adalah Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari, novel (1966), Tidak Ada Waktu Bagi Nyonya Fatmah, Barda, dan Cartas, naskah drama (1972) mendapat Hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta. Pasar, novel (1972) mendapat Hadiah dari Panitia Hari Buku Internasional, Impian Amerika, novel (1998), Hampir Sebuah Subversi, cerpen (1999), Mengusir Matahari, fabel (1999), Mantra Pejinak Ular, novel (2000), dan Wasripin & Satinah, novel (2003). Kuntowijoyo juga menulis puisi. Kumpulan puisinya yang telah diterbitkan adalah Suluk Awang-Uwung (1975), Isyarat (1976), dan Makrifat Daun Daun Makrifat (1995). Kumpulan tulisan dan makalahnya pernah diterbitkan dengan judul Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia (1985), Budaya dan Masyarakat (1987), Paradigma Islam, Interpretasi untuk Aksi (1991), Radikalisasi Petani (1994), Demokrasi & Budaya Birokrasi (1994), Metodologi Sejarah (1994), Pengantar Ilmu Sejarah (1995), Identitas Politik Umat Islam (1997), Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental (2001), Islam sebagai Ilmu (2004), dan Penjelasan Sejarah (2008).
Penghargaan-penghargaan yang pernah didapat antara lain Penghargaan Sastra Indonesia dari Pemda DIY (1986), Penghargaan Kebudayaan ICMI (1995), ASEAN Award on Culture (1997), Satya Lancana Kebudayaan RI (1999), Mizan Award (1998), Kalyanakretya Utama untuk Teknologi Sastra dari Menristek (1999), S.E.A. Write Award dari Pemerintah Thailand (1999), Penghargaan Penulisan Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1999), dan Anugerah Pena untuk Pengabdian di Bidang Sastra (2005). Kuntowijoyo wafat di Yogyakarta pada 22 Februari 2005. Maklumat Sastra Profetik adalah karya terakhir Kuntowijoyo sebelum mengembuskan napas terakhir. Dapat dilihat bahwa semasa hidupnya, ia sangat produktif dalam. menelurkan sebuah ide menjadi berbagai bentuk karya sastra, baik puisi, cerpen, drama, maupun novel yang menyoroti berbagai sisi kehidupan.