Linda Christanty

Linda Christanty lahir di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung pada 18 Mac 1970. Beliau dikenali sebagai jurnalis, sasterawan, dan penggiat budaya. Pada Oktober 2005, beliau mendirikan sindikasi berita di Aceh pascakonflik dan merintis Aceh Feature. Dia pernah menjadi anggota Komite Sastra-Dewan Kesenian Jakarta (2013-2018). Buku-bukunya yang sudah terbit, terdiri daripada fiksyen maupun bukan fiksyen. Antaranya, Kuda Terbang Maria Pinto; Rahasia Selina; Seekor Anjing Mati di Bala Murghab; Jangan Tulis Kami Teroris; Seekor Burung Kecil Biru di Naha: Konflik, Tragedi, Rekonsiliasi; Dari Jawa Menuju Atjeh (Hikayat Kebo); Para Raja dan Revolusi; dan Adakah Air Mata untuk Orang-Orang Tak Bersalah.

Beberapa penghargaan sastera diperoleh Linda, seperti Khatulistiwa Literary Award/Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Buku Fiksi Terbaik (Kuda Terbang Maria Pinto, 2004 dan Rahasia Selma, 2010) dan Penghargaan Prosa daripada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Dari Jawa Menuju Atjeh, 2010; dan Seekor Anjing Mati di Bala Murghab, 2013). Beliau juga menerima S.E.A Write Award daripada Kerajaan Thailand pada 2013. Bersama jurnalis dan penyair Suriah Linda Abdel Baki, ia dianugerahi Penghargaan Ishtar untuk kategori Perempuan Kreatif 2021 oleh International Organization of Creativity for Peace, lembaga pendidikan yang berbasis di London. Sejumlah karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Thai, Inggris, Prancis, Jepang, Jerman, dan Finlandia. Saat ini ia kolumnis budaya di surat kabar Kompas.

  • Rahasia Selma

    Rahasia Selma

    RM39.00
  • Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara, Bahasa, dan Kura-Kura

    Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara, Bahasa, dan Kura-Kura

    RM57.00
  • Jurnal SVARA (Isu 9)

    Svara (Isu 9)

    RM25.00