Tarikh Raja Asal: Derap Perantauan Kaum Mandailing dari Sumatra ke Tanah Semenanjung mengungkapkan kepeloporan dan perjuangan ‘keluarga besar’ Mandailing yang diterajui oleh petinggi mereka Tuanku Raja Asal, bersama-sama sekutu mereka kaum Angkola, Padang Bolak (Padang Lawas), Sipirok, Rawa (Rao) dan Talu, dalam upaya perdagangan, perkelianan emas dan timah, serta pertanian.
Kerawanan Perang Padri (1803–1845) yang meluluh-lantakkan dataran tinggi Pulau Perca membangkitkan eksodus anak bangsa Sumatra yang mencita suaka di ‘tanah seberang’. Pengungsi-pengungsi ini terjerumus dalam rentetan perang saudara di Tanah Semenanjung selama tiga dasawarsa, mulai dari Perang Rawa di Sungai Ujong, Perang Pahang, Perang Kelang sampai ke Perang Perak, yang sudahnya mengantar Pax Britannica.
Kesatria seangkatan termasuk pelopor Kuala Lumpur, Ampang, Bunus (Kampung Baru), Gombak, Gonggang (Setapak), dan Kajang di Selangor, serta Gopeng, Kampar dan Pusing di Perak, merangkumi zaman pra-British sehingga sempurnanya cengkaman kuasa kolonial itu dalam Federated Malay States (Negeri-Negeri Melayu Bersekutu).
Tarikh yang dirakam oleh Raja H. M. Yacob pada 1934 memaparkan riwayat hidup Raja Asal, Raja Bilah, Raja Yacob dan Raja Shahabuddin—tiga generasi pengetua Mandailing yang berpaksi di Lembah Kinta, Perak. Seraya merincikan hubungan halak Mandailing dengan kesultanan dan pembesar Melayu serta Bugis, anak dagang sentri, Cina Hakka, wong Jawa mahupun pihak penjajah British.
Reviews
There are no reviews yet