Bahasa Kesusasteraan Klasik Kedah memberikan gambaran tentang pertumbuhan beberapa aspek fonologi, morfofonemik dan nahu dialek Kedah dan juga bahasa Melayu pada amnya. Dapatan-dapatan dari kajian ini boleh memberikan penjelasan tentang penggunaan butiran-butiran bahasa tertentu yang selama ini dimusykilkan orang, yakni sama ada salah atau tidak, Melayu asli atau dibawa dari luar, dan sebagainya. Kajian ini juga dapat menunjukkan yang mana butiran atau sistem yang khusus Kedah dan yang mana yang dikongsi bersama dengan dialek-dialek lain.
Bahan yang menjadi data bagi analisis yang disajikan dalam buku ini diambil dari empat karya yang ditranskripsikan dan diterbitkan dalam tahun-tahun sebelum tahun 1972, yakni sebelum dilaksanakan sistem ejaan yang kita kenal sekarang ini. Untuk tujuan keseragaman, maka contoh-contoh yang dipetik sebagai bahan perbincangan ditulis semula dalam sistem ejaan yang ada sekarang, kecuali untuk beberapa contoh dan kata tertentu.
Selain itu, Bahasa Kesusasteraan Klasik Kedah juga menyentuh dialek-dialek yang dituturkan di sebelah utara Semenanjung Malaysia, khususnya di Kedah. Sesungguhnya, kajian ini dapat memberikan garis panduan kepada pengkaji dan individu yang berminat tentang dialek.
Kajian ini merupakan sumbangan Asmah Haji Omar yang kedua dalam projek Penyusunan dan Penulisan Sejarah Bahasa Melayu. Yang pertama ialah Bahasa Melayu Abad Keenam Belas: Satu Analisis Berdasarkan Teks Melayu ‘Aqa’id Al-Nasafi. Dapatan dari kedua-dua kajian itu berguna bagi projek penulis sesudah ini, iaitu Rekonstruksi Fonologi Bahasa Melayu Induk dan Rekonstruksi Kata dalam Bahasa Melayu Induk yang juga sebahagian dari Projek Penyusunan dan Penulisan Sejarah Bahasa Melayu.
Prakata
Pendahuluan
Bab 1: Pendekatan
Karya-Karya yang Dikaji
Tujuan Kajian
Takrif Dialek Kedah
Pembatasan Kajian
Ruang Lingkup Analisis
Pendekatan Analisis
Kaedah Membuat Kesimpulan
Bab 2: Fonologi dan Morfofonemik
Pentafsiran Fonologi Bahasa Tulisan
Menghadapi Fonologi Dialek Kedah dalam Teks-Teks Berkenaan
Morfofonemik Bahasa Kesusasteraan Klasik Kedah
— Penulisan yang Melibatkan “l” Akhir Kata
— Penulisan yang Melibatkan “r” dan “s” Akhir Kata
— Pemasukan Hentian Glotis dalam Lingkungan Akhir Kata Tertentu
— Penghilangan “h” Selepas “o” dalam Lingkungan Akhir Kata
— Pendiftongan
— Pemonoftongan
— Penyengauan Sebelum Konsonan dalam Lingkungan Antara Vokal
— Pemasukan Bunyi Letupan Selepas Bunyi Sengau
— Penghilangan Konsonan Bukan Nasal dari Rangkap Nasal-Bukan Nasal
— Ketiadaan “h” Awal Kata pada Kata-Kata Tertentu
— Pemasukan “h” dalam Lingkungan Tertentu
— Kewujudan “h” dan “ha” Antara Vokal
— Penghilangan Suku Kata Pertama
— Asimilasi Konsonan
— Penulisan Kata-Kata Pinjaman
Kesimpulan Sejarawi
Bab 3: Pembentukan Kata
Pengantar
Pengwujudan Kata Akar
Penggantian
Penambahan
— Penambahan Pembentuk
—— Pembentuk yang Terdiri dari Satu Konsonan
—— Pembentuk yang Terdiri dari Suku Kata
— Penambah Jati
Penggandaan
— Penggandaan Suku Kata Pertama
— Penggandaan Suku Kata Akhir
— Penggandaan Kata Akar
— Penggandaan Seluruh Kata
— Penggandaan Berima
Pemajmukan
Kesimpulan
Bab 4: Penambah Kata Kerja
Pengantar
Awalan Me-
— Me- dengan Makna “perbuatan aktif”
— Me- dengan Makna “menggunakan”
— Me- dengan Makna “menuju kepada”
— Me- dengan Makna “sama dengan”
— Me- dengan Makna “mengikut” atau “menurut”
— Me- dengan Makna “menjadi seperti”
— Me- dengan Makna “mengeluarkan” atau “menghasilkan”
— Me- dengan Makna “menyebabkan”
— Me- sebagai Awalan Penutup
Awalan Ber-
— Ber- dengan Makna “mempunyai”
— Ber- dengan Makna “memakai”
— Ber- dengan Makna “menjadikan diri sebagai”
— Ber- dengan Makna “menjadikan seseorang sebagai” atau “menganggap seseorang sebagai”
— Ber- dengan Makna “mengerjakan”
— Ber- dengan Makna “menggunakan”
— Ber- dengan Makna “membuat”, “melakukan”
— Ber- dengan Makna “mempunyai pelaku jamak”
— Ber- dengan Makna “perbuatan menyaling”
Awalan Per-
— Per- dengan Makna “menyebabkan”
— Per- dengan Makna “membuat”, “melakukan”
Awalan Di- (Pasif)
Awalan Di- (Bukan Pasif)
Awalan Ter-
— Ter- dengan Makna “tidak sengaja”
— Ter- dengan Makna “sudah berlaku”
— Ter- dengan Makna “daya upaya”
Awalan Mer-
Awalan Ke-
Awalan Se-
Akhiran -kan
— Akhiran -kan dengan Fungsi Transitif Semata-Mata
— -kan dengan Makna “menyebabkan”
— -kan dengan Makna “menjadikan”
— -kan dengan Makna “memberi”, “mengenakan”
— -kan dengan Makna “manfaat”
— Me-kan, Di-kan, Ber-kan, Per-kan, Ter-kan
— Penggunaan -kan yang Berlebihan
— Ketiadaan -kan
Akhiran -i
— -i dengan Makna “menyebabkan”
— -i dengan Makna “tempat”
— Me-i
— Di-i
— Ter-i
— Ber-i
— Ke-i
Gabungan Akhiran -i dan Akhiran -kan
Akhiran -an
Penambah Terbahagi Ber-an
— Ber-an dengan Makna “perbuatan menyaling”
— Ber-an dengan Makna “pelaku jamak”
Penambah Terbahagi Ke-an
Kesimpulan
Bab 5: Penambah Kata Nama
Pengantar
Awalan Pe-
— Pe- dengan Makna “benda bernyawa”
—— Pe- dengan Makna “pelaku”
—— Pe- dengan Makna “orang yang mempunyai sifat tertentu”
— Pe- dengan Makna “benda tak bernyawa”
— Pe- dengan Makna “tempat”
— Pe- dengan Makna “keadaan atau perbuatan mujarad”
Awalan Per-
Awalan Ke-
Awalan Juru-
Akhiran -an
— -an dengan Makna “hasil perbuatan”
— -an dengan Makna “benda bernyawa”
— -an dengan Makna “kedudukan”
— -an dengan Makna “sesuatu yang luas, besar atau panjang”
— -an dengan Makna “tempat”
— -an dengan Makna “ditandai dengan”
Akhiran -anda
Sisipan -em-, -el-, -er-
Penambah Terbahagi Pe-an
— Pe-an dengan Makna “tempat”
— Pe-an dengan Makna “benda mujarad”
Penambah Terbahagi Per-an
— Per-an dengan Makna “tempat”
— Per-an dengan Makna “benda yang dikenakan perbuatan”
— Per-an dengan Makna “hal mujarad”
— Per-an dengan Makna “peristiwa”
Penambah Terbahagi Ke-an
— Ke-an dengan Makna “sifat” atau “keadaan”
— Ke-an dengan Makna “kumpulan”
— Ke-an dengan Makna “alat”
Kesimpulan
Bab 6: Penambah Kata Sifat
Pengantar
Awalan Ter-
Awalan Se-
— Se- dengan Makna “sama dengan”
— Se- dengan Makna “penuh”, “memadai”
Awalan Ke-
Awalan A-
Sisipan -em
Penambah Terbahagi -em-an
Penambah Terbahagi ke-an
Penambah Pinjaman
— Awalan Maha-
— Awalan Adi-
— Akhiran -wan
— Akhiran -i
Kesimpulan
Bab 7: Penambah Kata Bilangan
Pengantar
Awalan Se-
Awalan Ke-
Awalan Ber-
Kesimpulan
Bab 8: Penambah Adverba
Pengantar
Awalan Se- pada Adverba Waktu Biasa
Awalan Se- pada Adverba Waktu Pembuka Cerita
Awalan Se- pada Adverba Kesangatan
Awalan Se- pada Adverba Pembatas
Kesimpulan
Bab 9: Partikel
Pengantar
Penghubung
— Penghubung Setara
— Penghubung Tak Setara
—— Penghubung Sebab Musabab
—— Penghubung Waktu
—— Penghubung Andaian
—— Penghubung Relatif
— Kesimpulan
Kata Depan
— Kata Depan Di
— Kata Depan Ke
—— Ke “arah tempat”
—— Ke “pengantar objek”
— Kata Depan Ka
— Kata Depan Kepada
—— Kepada “arah gerak menuju benda bernyawa”
—— Kepada “arah gerak menuju tempat”
—— Kepada “waktu”
—— Kepada “arah gerak waktu”
—— Kepada “tempat”
—— Kepada “pengantar objek”
—— Kepada “milik”
—— Kepada “manfaat”
—— Kepada “hubungan”
—— Kesimpulan
— Kata Depan Pada
—— Pada “tempat”
—— Pada “waktu”
—— Pada “arah gerak menuju manusia”
—— Pada “milik”
—— Pada “penyertaan”
—— Pada “perbandingan”
—— Pada “perjalanan peristiwa”
—— Kesimpulan
— Kata Depan Dari/Daripada
—— Dari/Daripada “arah permulaan gerak”
—— Dari/Daripada “arah permulaan waktu”
—— Daripada “sumber”
—— Dari/Daripada “asal”
—— Dari/Daripada “arah permulaan peristiwa”
—— Daripada “perbandingan”
—— Daripada “pertentangan”
—— Daripada “pelepasan”
—— Daripada “sebab musabab”
—— Kesimpulan
— Kata Depan Akan
—— Akan “pengantar objek”
—— Akan “manfaat”
—— Akan “tujuan”
—— Akan “judul”
—— Akan “ehwal”
—— Kesimpulan
— Kata Depan Oleh
—— Oleh “penunjuk pelaku”
—— Oleh “sebab musabab”
— Kata Depan Dekat
— Kata Depan Dengan
—— Dengan “perantian” atau “alat”
—— Dengan “perangkuman”
—— Dengan “gaya”
—— Dengan “perbandingan”
—— Dengan “sebab musabab”
—— Dengan “kesalingan” atau “penyertaan”
—— Dengan “cara”
—— Dengan “tempat”
—— Dengan “waktu”
—— Kesimpulan
Kata Dudi
— Partikel Penegas: Lah, Kah, Tah
— Kata Dudi Pun
—— Dengan “waktu”
—— Dengan “tolak ansur”
—— Dengan “tokokan”
—— Dengan “kepastian”
Kesimpulan
Bab 10: Kata Wacana
Pengantar
Kata Pembuka Cerita
— Alkisah
— Adalah
— Sebermula, Bermula
— Tersebut
Kata Penyambung Cerita
— Kata Penyambung Penokokan
—— Syahdan
—— Adapun
— Kata Penyambung Peredaran Masa
—— Maka
—— Hatta
—— Kalakian
—— Setelah Sudah, Setelah Itu, Telah
Kesimpulan
Bab 11: Ganti Nama Diri
Pengantar
Ganti Nama Diri dalam Syair Sultan Maulana
— Ganti Nama Diri Orang Pertama
—— Ku
—— Menira
—— Sahaya
—— Kami, Kita
— Ganti Nama Diri Orang Kedua
—— Tuan
—— Tuanku
—— Diri
—— Sira
—— Saudara
— Ganti Nama Diri Orang Ketiga
—— Ia, Dia, Ianya
—— Baginda, Mereka, Nya
Ganti Nama Diri dalam Hikayat Merong Mahawangsa
— Ganti Nama Diri Orang Pertama
—— Aku, Daku, Ku
—— Hamba, Hambamu
—— Patik
—— Beta
—— Kami, Kita, Hamba Sekalian, Patik-Patik
— Ganti Nama Diri Orang Kedua
—— Engkau, Kamu, Mu
—— Tuan
—— Kamu Sekalian, Engkau Sekalian, Tuan Hamba Sekalian
——— Tuan Hamba
——— Saudara
— Ganti Nama Diri Orang Ketiga
—— Ia, Dia, Nya
—— Baginda
—— Mereka, Mereka Itu
—— Ia Kedua, Ia Keempat, Ia Sekalian
— Kata Persanakan sebagai Ganti Nama Diri
Ganti Nama Diri dalam Hikayat Terong Pipit
— Ganti Nama Diri Orang Pertama
—— Aku, Ku
—— Sahaya
—— Patik
—— Beta
—— Kami, Kita, Patik Sekalian, Patik-Patik Sekalian
—— Patik Apa Sekalian
— Ganti Nama Diri Orang Kedua
—— Engkau, Kamu
—— Hang
—— Mika
—— Tuan
—— Tuanku
—— Cik
—— Engkau Sekalian, Kamu Sekalian
—— Cik Apa
— Ganti Nama Diri Orang Ketiga: Ia, Dia, Nya, Masing-Masing
— Kata Persanakan sebagai Ganti Nama Diri
Ganti Nama Diri dalam Selindong Bulan Kedah Tua
— Ganti Nama Diri Orang Pertama
—— Aku, Ku
—— Saya
—— Hamba
—— Patik
—— Beta
—— Kami, Kita
— Ganti Nama Diri Orang Kedua
—— Engkau, Kau, Kamu
—— Hang
—— Tuan
—— Tuanku, Tuan Patik
—— Kamu, Engkau, Tuan-Tuan / Hang Semua / Sekalian
— Ganti Nama Diri Orang Ketiga
—— Ia, Dia, Nya
—— Baginda
—— Mereka
— Kata Persanakan sebagai Ganti Nama Diri
Kesimpulan
Bab 12: Kata Kerja Bantu
Pengantar
Kata Kerja Aspek
— Belum
— Akan, Hendak
— Tengah
— Sedang
— Duduk
— Masih, Lagi
— Sudah, Telah, Dah
— Pernah
— Tidak Lagi, Tiada Lagi
Kata Kerja Modalitas
— Boleh
— Dapat
— Hendak, Nak
— Mahu, Mau
— Enggan
— Kena
— Patut, Tiada Payah
— Kesimpulan
Bab 13: Frasa Khusus
Pengantar
Frasa Sebab Musabab: Dengan Beri dan Bagi
Frasa Pengaluan: Dengan Mari
Frasa Perbuatan Mutlak: Dengan Buang
Frasa Peralihan Ketidakpedulian: Dengan Pergi, Pi
Frasa Manfaat: Dengan Beri
Frasa Peralihan Keadaan: Dengan Naik
Frasa Perbuatan Bersama: Dengan Pakat
Frasa Keadaan Sipi-Sipi: Dengan Bahasa
Frasa Kesangatan: Frasa Sinonim
Kesimpulan
Bab 14: Penggunaan Bahasa untuk Menimbulkan Humor atau Makar
Pengantar
Jenis-Jenis Makar dalam Dialek Kedah
Makar dalam Kesusasteraan Klasik Kedah
— Makar Biasa
—— Aspek Makar pada Nama
—— Aspek Makar dalam Huraian Sifat dan Peristiwa
— Perli
— Candek
— Layar Buruk
— Kelolo
— Lorlar
— Melawak
— Mengacan
Kesimpulan
Bab 15: Penutup
Bibliografi
Indeks
Reviews
There are no reviews yet