Maklumat Sastra Profetik karya Kuntowijoyo merupakan satu usaha untuk meningkatkan kualitas sastera Indonesia, supaya sastera lebih berperan dalam masyarakat. Penulis berharap kehadiran maklumat ini memberi sumbangan pemikiran pada teman-teman pengarang, terutama para pengarang muda. Pada penulis, pengarang harus berpartisipasi pada kehidupan bangsa sesuai dengan profesinya. Karena bangsa Indonesia modern sedang dalam krisis, krisis peradaban. Krisis peradaban itu tak mungkin diselesaikan oleh politik—sekalipun politik yang baik, apalagi politik yang jelek. Krisis itu juga bersifat global dan universal. Bagi Martin Heidegger, krisis itu disebabkan kita sudah kehilangan makna hidup, dan tugas sastrawan yang sangat relevan dan fungsional ialah mengembangkan makna hidup pada kemanusiaan. Inilah cara bagi penulis untuk mengabdi kepada Tuhan dan tanah air.
Sastra profetik mempunyai kaidah-kaidah yang memberi dasar kegiatannya. Tidak saja menyerap, mengekspresikan, tapi juga memberi arah realitas. Sastra profetik merupakan juga sastra dialektik, artinya sastra yang berhadap-hadapan dengan realitas, melakukan penilaian dan kritik sosial budaya secara beradab. Oleh karena itu, sastra profetik adalah sastra yang terlibat dalam sejarah kemanusiaan. Sastra profetik tidak mungkin menjadi sastra yang terpencil dan realitas. Akan tetapi, sastra hanya bisa berfungsi sepenuhnya bila ia sanggup memandang realitas dari suatu jarak. Karena itulah lahir ungkapan, “sastra lebih luas dari realitas”, “sastra membawa manusia keluar dari belenggu realitas sosial”, atau “sastra membangun realitasnya sendiri”. Sastra profetik adalah renungan tentang realitas. Realitas sastra adalah serta simbolis bukan realitas aktual dan realitas historis. Yang melalui simbol itulah sastra memberi arah dan melakukan kritik atas realitas. Namun sastra profetik tidak bisa memberi arah serta melakukan kritik terhadap realitas sendirian saja, tapi sebagai bagian dari kecerdasan kolektif.
Reviews
There are no reviews yet