Tulila: Muzik Bujukan Mandailing

EDI NASUTION adalah karyawan dan pengkaji, serta pekerja di lembaga pemerintah di Kebon Sirih, Jakarta.

Areca Books (Cetakan Pertama, 2007)
180 halaman termasuk Kepustakaan dan Indeks

RM30.00

In stock

Tulila: Muzik Bujukan Mandailing merupakan sebuah pendokumentasian mengenai hubungan tulila (sebagai instrumen dan bunyi musik) dengan unsur-unsur kebudayaan Mandailing lainnya. Pendekatan seperti ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang utuh dan jelas tentang kedudukan dan fungsi tulila dalam kehidupan sosial-budaya orang Mandailing. Sehubungan dengan itu diakui bahwa mempelajari musik tradisional dari segi penggunaan dan fungsinya bagi masyarakat pemiliknya memang penting. Namun selain itu perlu juga dipelajari tentang apa dan bagaimana konsep “bunyi musik” menurut persepsi masyarakatnya sendiri untuk menemukan kaedah-kaedah dan nilai-nilai esensial dari musik yang bersifat tradisional tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan keberadaan suku-suku bangsa lain di tanah air kita ini, alak (orang) Mandailing yang mendiami pedalaman pesisir pantai barat di pulau Sumatera juga memiliki berbagai macam budaya musik tradisional. Namun, pada era globalisasi ini sebagian besar telah berada di ambang kepunahan, termasuk alat musik tiup tulila yang biasa digunakan pemuda ketika markusip (berkencan) dengan anak gadis pada malam hari. Sesungguhnya keadaan inilah yang mendorong minat penulis untuk meneliti tulila dan markusip mengingat kedua aktivitas budaya tradisional itu memiliki peran dan arti yang sangat penting bagi kalangan Na Poso Na Uli Bulung (muda-mudi) di masa lalu.

Bertitik-tolak dari keberadaan budaya muzik tulila dan tradisi markusip darj dahulu sampai sekarang di kalangan muda-mudi Mandailing, buku ini menghuraikan seluk-beluk kegiatan budaya tersebut termasuk pembelajaran pembuatan tulila dan markusip dalam ruang lingkup kebudayaan Mandailing seadanya. Penulis merincikan muzik tulila dengan memakai nota-nota muzik tulila dan notasi lagu untuk mengenalpasti bentuk dan melodi lagu asmara dana. Sketsanya Erni Zulfan Rangkuti, seorang etnomuzikologis membantu memberi gambaran kegiatan tulila dan markusip dimana ketiadaan foto mengisi kekosongan itu.

Untuk menyiapkan skripsinya, penulis melakukan penelitian di 18 desa di Mandailing Julu dan Mandailing Godang, menemu-bual 70 informan dari pelbagai marga, para gadis dan pria yang terlibat dalam kegiatan markusip, termasuk warga-warga huta (desa) yang sudah berumah-tangga baik lelaki mahupun perempuan yang pernah ber-markusip pada waktu mereka remaja dahulu, termasuk tokoh-tokoh budayawan Mandailing. Penulis juga melihat variasi dan persamaan dalam budaya tulila dan markusip di antara Mandailing Julu dan Mandailing Godang.

Penulis menunjukkan bahawa muzik tulila memimik alam, mahupun bisikan serangga, nyanyian burung atau desiran angin. Pembuatan dan permainan tulila adalah kegiatan yang menuntut ilmu, kesenian dan ketrampilan. Lebih jauh dari itu muzik tulila menjadi cerminan peribadi, falsafah, kebudayaan dan wacana hidup orang Mandailing. Dengan terpinggirnya muzik tulila bersamanya tersisih pula sisi-sisi tertentu watak keMandailingan.

Salah satu rumusan menarik dari telahan penulis ialah kesimpulannya bahawa muzik tulila bisa dikategorikan sebagai muzik ‘monofoni’. Ini adalah kerana tulila dan ende-ende dalam budaya markusip “pada dasarnya bukanlah merupakan gabungan musik vokal dan instrumental…. karena teknik penyajian tulila dan ende-ende dalam kegiatan markusip dilakukan secara berselang-seling atau saling bergantian. Dengan kata lain, salah satunya bukan berperan sebagai pengiring yang lainnya.”

Kata Pengantar
Sekapur Sirih
Peta Mandailing

Bab I Pendahuluan

Bab II Kehidupan Tradisional Orang Mandailing
1. Sejarah, Wilayah dan Keadaan Alam
2. Huta dan Banua
3. Mata Pencaharian Hidup
4. Dalian Na Tolu
— Adat Pergaulan antar Kekerabatan
— Adat Pergaulan Na Poso Na Uli Bulung
— Stratifikasi Sosial
5. Si Pelebegu
6. Kesenian Tradisional
7. Bahasa Mandailing

Bab III Tulila dan Markusip
1. Tradisi Markusip
2. Nama Lagu yang Dimainkan dengan Tulila
3. Penggunaan Tulila
Marngoti Boru Bujing
Mangelek Boru Bujing
4. Fungsi Tulila
Tulila sebagai alat komunikasi
Tulila sebagai sarana pengungkapan emosional .
Tulila sebagai hiburan
Tulila sebagai simbol
5. Keterkaitan Tulila dengan Unsur-unsur Kebudayaan Mandailing Lainmya
Tulila dan Bahasa Mandailing
Tulila dan Ende-ende
Tulila dan Norma-norma Adat
Tulila dan Si Pelebegu
6. Tulila pada Masa Dahulu dan Sekarang

Bab IV Konstruksi Tulila dan Proses Belajar
1. Konstruksi Tulila
— Bahan Tulila
— Bentuk dan Ukuran Tulila
2. Gambar dan Foto Tulila
3. Proses Belajar
— Cara Membuat Anak ni Tulila
— Cara Membuat Induk ni Tulila
— Teknik Pemeliharaan dan Pengujian Tulila
— Teknik Memainkan Tulila

Bab V Transkripsi dan Analisis
1. Pemilihan Lagu
2. Metode dan Teknik Pentranskripsian Lagu
3. Transkripsi
— Lagu yang Dimainkan oleh Ali Ustar Lubis
— Lagu yang dimainkan oleh Darman Lubis
4. Kantur dan Bentuk Melodi Lagu
5. Tulila dan Dalian Na Tolu

Bab VI Penutup

Kepustakaan
Informan
Istilah
Riwayat Hidup Penulis
Sponsors

Weight0.352 kg
Dimensions24 × 16.5 × 1.1 cm
Author(s)

Format

Class

Language

Publisher

Year Published

Reviews

There are no reviews yet

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.